Kamis, 28 Desember 2017

Tabel Periodik Unsur

BAB II SISTEM PERIODIK UNSUR




Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur
Pengelompokan unsur-unsur mengalami perkembangan dari yang paling sederhana hingga modern. Sejarah perkembangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut;

Logam dan Nonlogam
Para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua, yaitu Lugham (logam) dan Laysa lugham (non logam). Unsur logam yang dikenal saat itu ada 16 unsur, diantaranya besi, emas, perak, seng, nikel dan tembaga. Sementara unsur non logam yang dikenal ada 7, yaitu arsen, hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, dan fosfor.

Hukum Triade Dobereiner

Pada tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner, ahli kimia dari Jerman melihat adanya kemiripan sifat diantara beberapa unsur. Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut kemiripan sifat yang ada. Ternyata setiap kelompok terdiri atas tiga unsur (sehingga disebut triade).

Unsur-unsur dalam satu triade juga disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya. Berdasarkan aturan tersebut massa atom relatif unsur unsur kedua merupakan rata-rata dari massa atom relatif unsur pertama dan ketiga. Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom relatif dengan sifat-sifat unsur.

Pengelompokan ini ternyata memiliki kelemahan. Kemiripan sifat tidak hanya terjadi pada tiga unsur dalam tiap kelompok.

Hukum Oktaf Newlands
Tahun 1864, A.R. Newlands, seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris mengemukakan penemuannya yang disebut hukum oktaf. Berdasarkan hukum ini unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsur-unsur yang berselisih 1 oktaf (misalnya, unsur H dengan unsur kedelapan yaitu F pada tabel 2.2) menunjukkan kemiripan sifat dan keteraturan perubahan sifat unsur. Hukum Oktaf menyatakan ” jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan berulang pada unsur kedelapan”.

Pada saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan. Pengelompokan ini ternyata hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan dengan massa atom relatif rendah.

Hukum Mendeleyev
Tahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleyev, mengadadakan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal saat itu. Mendeleyev menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik diketahui dari massa atom relatifnya. Hal ini berarti jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya. Akibat cara pengelompokan ini terdapat tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari ramalan itu terbukti dengan ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat. Unsur-unsur tersebut yaitu germanium di bawah silikon dan galium di bawah aluminium.

Sistem periodik Mendeleyev masih mempunyai kelemahan-kelemahan. Kelemahan sistem periodik Mendeleyev yaitu;

Penempatan unsur tidak sesui dengan kenaikan massa atom relatifnya. Hal ini terjadi karena penempatan unsur mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongan
Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu sehingga banyak tempat kosong dalam tabel.
Sistem Periodik Modern
Tahun 1914, Henry G.J. Moseley, ahli kimia dari Inggris menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleyev.

Sistem periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) dan lajur horizontal (periode). Golongan disusun menurut kemiripan sifat, sedangkan periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.






Lajur Vertikal (golongan)
Golongan ditulis dengan angka Romawi, terdiri atas 19 golongan. Unsur-unsur yang berada pada lajur vertikal dikelompokkan dalam satu golongan. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (elektron di kulit terluar) yang sama.

Pada sistem unsur periodik modern (sistem periodik panjang) ada delapan golongan utama dan delapan golongan transisi.

Golongan A (Golongan Utama)
Golongan utama terdiri atas delapan golongan unsur sebagai berikut :

Golongan IA : Alkali terdiri atas unsur-unsur H, Li, Na, K,Rb, Cs , Fr

Golongan IIA : Alkali tanah terdiri atas unsur-unsur Be, Mg, Ca, Sr,

    Ba, dan Ra

Golongan IIIA : Aluminium terdiri atas unsur-unsur B, Al, Ga, In, Ti

Golongan IVA : Karbon terdiri atas unsur-unsur C, Si, Ge, Sn,Pb

Golongan V A : Nitrogen terdiri atas unsur-unsur N, P, As, Sb, Bi

Golongan VIA : Oksigen terdiri atas unsur-unsur O, S, Se, Te, Po

Golongan VIIA : Halogen terdiri atas unsur-unsur F, Cl, Br, I, At

Golongan VIIIA : Gas mulia terdiri atas unsur-unsur He, Ne, Ar, Kr,

     Xe dan Rn

Unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat atau hampir sama. Hal ini karena elektron valensi unsur-unsur tersebut sama. Misalnya pada golongan IA bersifat logam lunak, mudah bereaksi dengan air, dan warnanya putih seperti perak.

Tabel unsur-unsur golongan IA

Unsur Susunan Elektron Elektron Valensi

3Li 2. 1 1

11Na 2. 8. 1 1

19K 2. 8. 8. 1             1

37Rb 2. 8. 18. 8. 1             1

55Cs 2. 8. 18. 18.8. 1 1

87Fr 2. 8. 18. 32. 18. 8. 1 1

Golongan transisi atau golongan tambahan (golongan B)
Golongan transisi (Golongan B), yaitu IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB, dimulai dari periode 4. Golongan B terletak di antara golongan IIA dan IIIA. Khusus golongan VIIIB terdiri atas tiga lajur vertikal.
Unsur transisi yang mengisi periode empat merupakan unsur logam, misalnya krom, besi, nikel, tembaga, dan seng. Unsur-unsur logam dan unsur non logam dibatasi secara tegas dengan garis tebal.

Sebanyak 20 unsur non logam terpusatkan di daerah sudut kanan ke bawah.

Unsur-unsur yang paling reaktif terletak di sebelah kiri dan kanan

Dalam tabel periodik. Unsur-unsur yang kurang reaktif berada di tengah. Natrium (Na) dan Kalium (K) merupakan dua unsur logam yang sangat reaktif, terletak di daerah paling kiri. Logam-logam reaktif lainnya berada pada golongan II. Logam-logam yang kurang reaktif berada di tengah pada tabel periodik tersebut, misalnya besi (Fe) dan tembaga (Cu).

Unsur unsur non logam yang tidak reaktif pada sistem periodik berada di tengah, yaitu karbon (C), silikon (Si), belerang (S) dan oksigen (O) yang terletak di sisi kanannya bersifat lebih reaktif. Unsur-unsur nonlogam yang paling reaktif yaitu flourin (F) dan klorin (Cl). Kedua unsur itu terletak pada sisi kanan atas sistem periodik.

Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La)
Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac)
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat

Mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur Lantanida. Demikian juga pada

Periode 7 golongan yang sama, terdapat unsur-unsur Aktinida.

Unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah

Sistem periodik.

Lajur Horisontal (periode)
Periode ditulis dengan angka Arab, terdiri atas 7 periode berikut;
 Periode 1 berisi 2 unsur

Periode 2 berisi 8 unsur

Periode 3 berisi 8 unsur

Periode 4 berisi 18 unsur

Periode 5 berisi 18 unsur

Periode 6 berisi 32 unsur

Periode 7 berisi 32 unsur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Protista Lengkap : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Strulktur, Cara Reproduksi, Gambar, Peranan

Protista Pengertian Protista Kingdom Protista adalah makhluk eukariotik paling sederhana, tetapi lebih kompleks dalam hal struk...